Senin, 08 Februari 2010

Menguak Kelemahan Pembelajaran di Balik Topeng Kemajuan Pendidikan

Pada dasarnya guru adalah inti dari pembangunan, karena guru berperan sebagai pencetak generasi bangsa yang akan membangun bangsa menjadi lebih baik. Nasib bangsa yang akan datang sudah tentu tergantung pada kualitas generasi muda saat ini. Sehingga ada pepatah yang mengatakan bahwa kualitas SDM suatu negara ditentukan oleh kualitas pendidkan negara tersebut. Dan kualitas siswa ditentukan oleh kualitas pembelajaran guru.

Fakta yang ditemukan dewasa ini, kualitas pendidikan Indonesia sangat memprihatinkan, baik dari sikap pelajar yang banyak menimbulkan kenakalan remaja dan dari segi akademis. Hal ini disebabkan karena kualitas pembelajaran dan pengajaran yang diterapkan guru tidak mempunyai makna yang berarti bagi peningkatan mutu pelajar. Sistem pembelajaran yang monoton dan statis memicu siswa merasa dirinya terkekang oleh penjara sekolah, sehingga mereka memberontak dan melakukan kenakalan remaja, karena mereka seakan dipaksa untuk mempelajari hal yang tidak mereka minati dan terpaksa menghafal materi pelajaran.

Berbagai metode pembelajaran telah diciptakan untuk mengatasi kebosanan dan berusaha menggugah motivasi belajar siswa. Mulai dari Lazy Learning, Cooperative Learning, sampai Quantum teaching. Untuk mensosialisasikan metode-metode ini, pemerintah telah menyelenggarakan berbagai panataran untuk guru guna meningkatkan kualitas guru. Namun sayangnya setelah mengikuti penataran, cara mengajar guru belum juga berubah. Mereka masih canggung dalam mengubah gaya mengajar mereka bahkan ada yang massa bodoh, melakukan penataran hanya untuk syarat sertifikasi atau kenaikan pangkat. Walaupun kurikulum telah resmi diubah dari CBSA menjadi KBK dan selanjutnnya KTSP, dimana CBSA menitik beratkan pada pembelajaran Teacher Center, Sedangkan KTSP menitik beratkan pada Student Center, yang menuntut siswa lebih aktif,kreatif dan mandiri, tetapi masih banyak guru memanjakan siswannya dengan metode ceramah. Dan hal ini akan membuat siswa cenderung hanya mengenal dunia kelas, buku, dan semata-mata hanya teori saja. Teori memang penting, tetapi ilmu yang hebat adalah ilmu yang bermanfaat bagi orang lain. Saat siswa dihadapkan pada masyarakat atau dunia nyata seakan-akan siswa kembali ke nol, karena mereka tidak mampu menerapkan ilmu yang mereka dapat.

Kesalahan-kesalahan dalam pembelajaran dan Pengajaran

Secara konsep, sistem pendidikan di Indonesia selangkah lebih maju, langkah-langkahnya pun telah terstruktur dengan jelas. Guru telah mendapatkan teori yang matang dalam mengajar, namun kebanyakan guru lebih suka menerapkan Teacher Center, karena metode ini dianggap lebih praktis dan lebih hemat waktu, metode ini pun tidak banyak memerlukan kreatifitas guru dalam mengolah kelas, dampaknya siswa akan lebih pasif. Berbeda dengan Student Center, di sini guru dituntut menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan tepat, menyesuaikan materi pelajaran yang disampaikan, sehingga dapat menjadikan siswa lebih mandiri dan kreatif.

Untuk mendorong siswa agar dapat mengaplikasikan ilmu, maka diadakan praktikum, sayangnya penerapan metode ini tidak efektif, karena siswa masih saja bergantung pada guru, mereka cenderung seperti robot, tidak dapat berfikir secara mandiri untuk mengadakan suatu praktikum, hanya menjalankan perintah dari guru, dan kebanyakan siswa melakukan analisis hanya copy paste dari buku bukan buah karya pikiran mereka. Seyognnya guru hanya memancing dan memberi informasi yang penting saja, sehingga memberi kesempatan siswa untuk berfikir cerdas.

Yang perlu diperhatikan dalam pendidikan, bukan masalah akademis saja, tetapi juga masalah kepribadian, sosial, dan agama. Untuk itu guru dituntut mempunyai empat potensi, yaitu profesionalisme, social, pribadi, dan paedagogik. Tetapi masih ada saja guru yang berperilaku tidak etis. Ada juga guru yang mempunyai kemampuan akademis tinggi, tetapi ia tidak pandai dalam mengajar, sehingga siswa sulit memahami apa yang diajarkan guru tersebut. Hal ini terjadi karena guru tidak paham akan kondisi psikologis siswa, dan kebanyakan guru yang seperti ini belum mendapat bimbingan paedagogik. Maka diharapkan sekali seorang guru harus berasal dari lembaga pendidkan pencetak guru. Sebelum kita menutut siswa kita harus menuntut guru terlebih dahulu, karena Bagaimana bisa kualitas siswa akan meningkat jika kualitas guru masih dibawah ? Dan bagaimana bisa kita menuntut siswa agar dapat mengaplikasikan ilmunya, sedangkan guru belum bisa menerapkan teori pembelajaran yang baik ?

Kenapa Tumbuhan Lebih Tahan Terhadap Kanker ?

Bayangkan saja jika manusia setiap hari terpanggang oleh panasnya sinar matahari. Pasti lama- kelamaan manusia tersebut akan menderita kanker kulit. Namun berbeda dengan tumbuhan yang setiap hari terpanggang dan membutuhkan sinar matahari untuk mempertahankan hidupnya, yaitu dengan melaksanakan proses fotosintesis di bawah sinar matahari. Lalu apakah sel-sel tumbuhan tidak teradiasi oleh sengatan sinar matahari ? Peluang terjadinya hal ini sangatlah kecil, karena Allah telah menciptakan pelindung yang kuat untuk menahan itu semua pada tubuh tanaman. Pelindung alami itu disebut pigmen. Pigmen adalah tabir surya tanaman.
Dalam dunia tumbuhan, menurut jumlahnya, terdapat 2 golongan pigmen besar, yaitu :
a.Karetenoid
Karetenoid menyebabkan warna buah, akar, dan bagian lain dari tumbuhan berwarna kuning sampai orange. Contoh warna pada wortel, jeruk, papaya, dan lain-lain.Karetenoid pada tumbuhan bisa ditemukan dalam bentuk β-karoten, α-karoten, dll.
b.Anthocyanin
Pigmen ini menyebabkan tumbuhan berwarna merah sampai ungu bahkan biru. Pucat atau cerahnya suatu warna tergantung konsentrasi pigmen yang dikandung oleh tumbuhan tersebut. Misalnya : kandungan anthocyanin pada terong lebih tinggi dibanding buah apel, yang menyebabkan terong berwarna ungu, karena mengandung konsentrasi anthocyanin yang tinggi.
Dalam tubuh tanaman selalu terjadi reaksi metabolisme, sebagai contoh reaksi fotosintesis, disamping menghasilkan amylum, reaksi ini juga menghasilkan radikal bebas yaitu O2 yang tidak stabil. Sinar matahari pun dapat menjadi ancaman bagi tubuh tumbuhan itu sendiri. Maka dari itu tumbuhan memerlukan dan menghasilkan “phytochemical” untuk melindungi tubuhnya.

Fungsi Phytochemical
Phytochemical sangat penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan, yang mempunnyai fungsi :
1.Menghasilkan aroma yang khas pada tumbuhan, yang berfungsi menarik serangga.
2.Sebagai antioksidan tumbuhan itu sendiri.
3.Melindungi dari hama dan penyakit.
Disamping untuk melindungi tanaman, phytochemical juga mempunyai manfaat penting bagi manusia, yaitu sebagai antioksidan alami. Dalam tubuh manusia selalu mengadakan reaksi metabolisme (contoh : reaksi respirasi sel) yang membutuhkan O2 . O2 yang tidak tabil akan mengganggu senyawa-senyawa yang ada di sel tubuh, bahkan dapat merusak DNA. Dan disinilah peran antioksidan untuk menstabilakan O2 yang tidak stabil.

Dari wacana di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa tumbuhan mempunyai ketahanan yang lebih terhadap kanker daripada manusia dan hewan. Oleh karena itu banyak manusia memanfaatkan tumbuhan tertentu sebagai sumber antioksidan, karena tumbuhanlah penghasil dan sumber antioksidan alami.

Mohon kritikan dari saudara pembaca tentang artikel ini dan teriama kasih telah mau berpartiasipasi.

Referance : you can learn more at
Joseph, James A.dkk.2008.Diet Sehat dengan Kode Warna Makanan. :PT. Mizan Publika

Kamis, 04 Februari 2010