
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Resales
Famili : Crassulaceae
Genus : Kalanchoe
Jenis : Kalanchoe pinnata .Pers
A.MORFOLOGI :
Daun : berbatang basah, daun tebal pinggir beringgit, banyak mengandung air,
bentuk daunnya lonjong atau bundar panjang, panjang 5 - 20 cm, lebar 2,5-15 cm,
ujung daun tumpul, pangkal membundar, permukaan daun gundul, warna hijau sampai
hijau keabu-abuan. . Daun tunggal atau kelihatan seolah-olah berbilang 3 atau menyirip
berdaun 5. Daun atau tajunya memanjang atau oval, dengan ujung yang tumpul, beringgit
atau beringgit rangkap.
Batang : segi empat, lunak, beruas, warna hijau. Batang segi empat tumpul atau
hampir membulat.
Bunga : bentuk malai, mahkota bentuk corong warna merah. Kelopak berdaun lekat, berbilang empat. Tangkai putik panjang. Helaian sisk segi empat. Benang sari 8, dalam dua lingkaran.
Buah : kotak, warna ungu bernoda putih. buah silindris, melembung, 1,5- 4cm
panjangnya, taju pendek.
B.ANATOMI :
Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas yang terdiri
dari satu lapis sel berbentuk empat persegi panjang, kutikula tipis, stomata sedikit.
Epidermis bawah terdiri dari 1 lapis sel berbentuk empat persegi panjang, kutikula
tipis, stomata lebih banyak daripada epidermis atas. Di dalam mesofil tidak terdapat
jaringan palisade, jaringan bunga karang terdiri dari sel-sel yang besar hampir bundar,
berisi lender, terdapat sedikit hablur kalsium oksalat berbentuk prisma. Pada tulang
daun terdapat pembuluh tipe kolateral, pada bagian bawah berkas pembuluh terdapat
beberapa lapis jaringan kolenkim, pada bagian bawah tulang daun terdapat 1 sampai 2
lapis jaringan kolenkim. Pada sayatan paradermal tampak epidermis atas dan epidermis
bawah berebtuk polygonal, dinding sedikit berombak, stomata tipe anomositik.
Serbuk berwarna hijau kotor keabu-abuan. Epidermis bawah dinding sedikit bergelom-
bang dengan stomata lebih banyak, berkas pembuluh xylem dengan penebalan tangga dan spiral.
C.Heteromorfisme
Cocor bebek memiliki perkembangan daun yang unik, saat masih muda cocor bebek hanya memiliki daun tunggal. Namun setelah tumbuhan ini tumbuh dewasa, daun tunggal digantikan perannya oleh daun majemuk menjari berbilang tiga, kadang juga di jumpai daun mejemuk berbilangan lima. Perubahan bentuk ini terjadi karena adanya gen yang mengatur pembentukan daun cocor bebek. Iklim tidak mempengaruhi perubahan bentuk daun, walaupun cocor bebek ditempatkan pada dua tempat yang jauh berbeda, perkembangan daunnya masih tetap sama (muda-tunggal, tua-majemuk). Jadi hal ini disebabkan oleh faktor genetis.
D.Keunikan Cocor Bebek
Cocor bebek memiliki keunikan pada daunnya, saat daun masih muda dia nampak seperti daun biasa yaitu tepi beringgit, tebal dan basah, bila daun semakin tua warnanya akan semakin hitam. Namun setelah daun ini dewasa / tua lama-kelamaan daun ini akan kehilangan suplai nutrisi dari tumbuhan induknya, dan kemudian akan membentuk tunas adventif. Tunas adventif atau tunas liar adalah tunas yang tidak tumbuh di ujung batang atau ketiak daun. Tunas adventif yang dipisahkan dari induknya dapat tumbuh membentuk individu baru. Tunas yang tumbuh didaun disebut dengan tunas daun. Tunas tersebut dapat membentuk daun dan akar sehingga seperti tumbuhan kecil yang menempel pada tumbuhan.
E.Proses terbentuknya tunas daun.
Syarat terjadinya tunas daun, tumbuhan tersebut harus memiliki jaringan meristem pada tepi daunnya. Adanya jaringan meristem pada tepi daun tergantung pada gen tumbuhan tersebut. Saat daun sudah tidak mendapat suplai makanan dari induknya, dia akan tumbuh secara mandiri dengan membentuk tunas daun. Mula-mula daun melakukan imbibisi (menyerap air sebanyak-banyaknya), kemudian jaringan meristem yang ada di tepi daun aktif membelah, kearah bawah membentuk akar untuk mennyerap nutrisi , sedang kearah atas membentuk daun dan batang. Kemudian akan tumbuh menjadi individu baru, yang siap dipisahkan dari daun induknya.